- Introvert -
Mei 08, 2020
“pendiam, pemalu, pemurung, ga asik, kaku, ga suka keramaian, ansos, kutu buku, anak rumahan, jaim banget”
Pandangannya sih begitu, tapi apa yang aku rasakan berbeda tuh.
Mostly benar. Cuma sudut pandangnya aja yang berbeda.
Coba di uraikan satu persatu dulu ya -
Pendiam – buat yang ga kenal, mungkin introvert terlihat seperti pendiam yang susah untuk diajak berkomunikasi. Ga suka banyak bicara dan lebih banyak berimajinasi. Sebenarnya mereka hanya belum menemukan teman ngobrol yang pas dan nyaman aja. Karena pola pikir dan cara pandang mereka tentang dunia itu berbeda. Tubuhnya terlihat diam, namun tidak dengan fikirannya yang selalu ramai. Mereka menyukai obrolan yang berkualitas dan mendalam, dan kurang menyukai pertanyaan basa basi. Mungkin itu mengapa terkadang introvert terkesan sombong seakan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Jika pernah menganggap introvert seperti itu, sepertinya kamu kurang mengenali orang tersebut.
Pemalu – Aku tidak terlalu yakin apa semua introvert pemalu. Yang aku tau, mereka tidak suka menjadi pusat perhatian. Sehingga saat seseorang meminta pendapatnya di muka umum, introvert merasa sangat grogi. Karena itu, introvert sangat suka menyampaikan idenya melalui sebuah karya. Namun, ada juga beberapa Introvert yang suka mempresentasikan hasil pemikiran dan karyanya di muka umum, baginya saat presentasi adalah cara yang tepat untuk sharing pengetahuannya dengan orang banyak.
Pemurung – Seperti yang sudah di katakan di awal, introvert memang terlihat diam. Namun, pikirannya selalu ramai dengan banyak hal. Dan tidak pernah ada yang tau apa yang sebenarnya sedang ia pikirkan. Baik atau buruk, menyenangkan atau menyedihkan, dan sebagainya. Dan mungkin, pikiran tersebutlah yang membuat raut wajah dan moodnya berubah-ubah setiap saat. So mysterious!
Kaku dan Ga asik - Come on, kalian tidak bisa menilai seseorang hanya dengan berbicara atau bertemu dengannya beberapa kali saja. Mungkin ekstrovert lebih bisa mengekpresikan perasaannya lebih baik dari pada introvert di pertemuan pertama. Tapi, jika kamu sudah benar-benar mengenal orang introverts mungkin kamu akan terkejut betapa bawel dan rewelnya dia. Kamu bisa menceritakan dan bercerita tentang banyak hal dengannya. Karna ternyata, introverts tidak sekaku yang kalian bayangkan. Dia hanya butuh waktu untuk menyesuaikan lingkungan barunya.
Ga suka keramaian – Hmmm, keramaian memang sangat menguras energy. Bertemu dengan orang banyak, mendengarkan mereka berbicara, menanggapi dan memberi komentar tentang suatu hal di forum diskusi adalah suatu hal yang cukup melelahkan bagi introverts. Introverts lebih menyukai pembicaraan yang mendalam dan hanya dengan segelintir orang. Tapi, tahukah bahwa introvert juga tidak terlalu menyukai kesepian? Mereka sangat menyukai tempat dimana mereka di kelilingi oleh orang-orang yang di cintainya.
Antisosial – NO! introvert suka sekali berada di kegiatan amal, bakti sosial, kunjungan yayasan, dan berbagi dengan sesama. Tidak berbeda jauh dengan ektrovert kan? Tapi karena kegiatan semacam itu mengharuskan mereka bertemu dengan orang banyak, mereka akan butuh waktu banyak pula untuk memulihkan energy kembali dengan mengurung diri dan membatasi komunikasi dengan orang banyak. Jadi, bukan ansos ya.
Kutu Buku – kalo ini aku kurang mengerti. Karna menurutku, kutu buku hanyalah bentuk kegiatan. Dan mungkin, tidak semua introverts suka membaca buku. Atau menjadikan aktifitas membaca buku sebagai kegiatan utama yang di lakukan untuk mengisi waktu ‘me time’ nya. Banyak loh introverts yang lebih menyukai kegiatan seperti fotografi, melukis, menulis atau mungkin menyanyi. Jadi ga bisa ya “Kutu Buku” di sematkan sebagai karakter seorang introverts. Ya walaupun itu merupakan kegiatan bermanfaat dan baik.
Anak Rumahan – banyak yang bilang begitu. Karna biasanya introverts bersembunyi di dalam rumahnya untuk sementara waktu sampai mereka merindukan udara luar dan berinteraksi kembali dengan banyak orang. Dan pada masa isolasi diri ini, introvert akan sangat senang saat acara yang sudah di jadwalkan mendadak batal. Itu artinya ada waktu tambahan untuk memulihkan energy. Untuk point satu ini, aku sedikit setuju soal introvert yang anak rumahan.
Jaim – mungkin karna introvert lebih banyak bungkam dan sedikit berinteraksi di depan public, makanya banyak yang menilai bahwa introverts sangat jaim. But, coba dekati lagi. Aku rasa kamu masih kurang mengenalnya lebih dalam. Karna introvert tidak akan sungkan menjadi dirinya sendiri di depan orang yang mampu membuatnya merasa nyaman.
Ohiya, pernah ada seseorang bertanya padaku seperti ini :
“kamu pendiam banget, bagimana cara kamu memulai pertemanan dengan orang lain kalo kamu aja pendiam dan tertutup? Bagaimana orang lain bisa mengenalmu? Bagaimana cara teman-temanmu berinteraksi denganmu?”
So, jawabannya adalah –
“Aku tidak suka dengan orang yang cepat menilai orang lain tanpa mengenalnya lebih dulu. Aku rasa ekstrovert juga akan tertutup dengan orang baru yan belum benar-benar ia kenali. Karna menurutku, perbedaan introvert dan ekstrovert adalah pola pikir dan cara mereka menyampaikan isi pikirannya. Bukan dengan apakah orang itu terbuka atau tertutup. Orang bisa mengenalku dengan proses yang panjang. Aku tidak mudah mempercayai orang, ini terlepas dari aku introvert atu ekstrovert loh ya. Jadi cara orang mengenalku adalah jangan coba-coba mengusik privasiku, karna itu membuatku risih dan ingin menjauh sesegera mungkin. Introvert masih manusia biasa seperti yang lain. Jadi jika ingin berinteraksi denganku, cukup tatap mataku dan ajaklah aku berbicara. Dan untuk mereka yang sudah menjadi temanku, mereka akan memperlakukanku sama dengan yang lain. Mereka berbicara tentang banyak hal, mengajakku berpergian kebeberapa tempat, menghabiskan banyak waktu bersama, kulineran, nonton film, tertawa, photobooth dan masih banya lagi. Iya, aku sudah nyaman dengan temanku, dan aku akan menjadi diriku sendiri di hadapan mereka, dan mereka sepertinya tidak pernah peduli apa aku introvert atau ekstrovert. Selama aku meng-iyakan semua kegiatan yang mereka tawarkan, maka aku akan melakukannya.”
Nah ini pandangan aku aja ya. Tulisan ini juga Real berdasarkan pikiran dan pengalamanku pribadi. Mungkin pendapat orang akan berbeda dengan pendapatku. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan agar kita bisa lebih peka dengan orang sekitar. Karna perbedaan itu unik!
0 comments