Twenty Two Story

HELLO ALL ---- Januari lalu, gue lebih banyak mendekam di dalam rumah, hanya kalau ada keperluan penting aja gue baru mau keluar. Mengingat Jakarta menerapkan PSBB lagi dan lagi, membuat gue jadi mau ga mau harus patuhin peraturan yang udah Pemerintah buat. Disamping itu, gue juga lagi ga pingin kemana-mana juga sih. Ya intinya Januari gue gapunya banyak cerita yang bisa gue tulis di sini.

Sabtu kemarin, tanggal 6 Februari 2021 gue pergi nemenin Thalia nyari buku. Ini adalah rencana yang sudah cukup lama tertunda, dan baru terwujud di Februari ini. Lokasinya di daerah Salemba, Pasar Kenari. Di pasar tersebut ada tempat yang banyak menjual buku bekas. Isinya pun macam-macam, dan hampir semua jenis buku ada disana. Mulai dari buku-buku sekolah/kuliah, buku anak-anak, buku multi bahasa, novel, sampai kitab-kitab keagamaan. Harga buku disana juga tergolong cukup miring untuk buku bekas yang kondisinya masih sangat layak dibaca. 

Thalia membeli sejumlah buku yang berkaitan dengan mata kuliahnya serta beberapa novel bekas. Untuk koleksi novelnya disana cukup lengkap, mulai dari novel lama sampai novel yang baru di release pun ada. Tidak hanya buku bekas, disana juga menjual buku baru. Tempatnya juga belum begitu ramai dan masih banyak ruko-ruko yang kosong. Katanya dulu tempat itu cukup ramai, bahkan terkadang ada live musiknya. Mungkin karna PSBB yang sudah lama diterapkan di Jakarta, membuat tempat itu semakin lama semakin sepi. Di sepanjang koridor kanan dan kiri juga terdapat beberapa bangku, jadi buat yang pingin duduk sambil membaca buku atau sekadar menikmati live musik boleh saja. Ohiya, meskipun namanya Pasar tapi tempatnya bersih dan tidak sebecek pasar pada umumnya ya. Jadi cukup nyaman untuk hunting buku disana bagi para pecinta buku, terlebih lokasinya indoor.

Dan karena awalnya gue ga kepikiran untuk menjadikan aktifitas kemarin menjadi sebuah artikel di blog, jadi gue ga banyak mengabadikan momennya di kamera. Selain itu, kami juga terlalu asik melihat-lihat buku serta melakukan tawar menawar. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Btw, gue juga membeli buku kemarin. Bukunya tentang motivasi dan filsafat yang diambil dari latar belakang kaum Samurai, berjudul HAGAKURE. Menariknya dari buku ini adalah isinya yang memberi banyak kata-kata bijak yang telah ditulis hampir 300 tahun lalu, terus isinya berdasarkan pemikiran dan cara hidup kaum Samurai. Tapi karena gue belum selesai membaca bukunya, jadi gue belum bisa ngasih pendapat gue tentang buku ini. 

Rencananya, gue mau buat artikel yang berisi beberapa kutipan favorit gue dalam buku HAGAKURE. Ditunggu ya, siapa tau bisa jadi motivasi untuk kalian juga. Karna menurut gue, kutipannya cukup sederhana tapi memang sangat bersangkutan dengan kehidupan dan aktifitas sehari-hari.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah puas memilah milih buku dan membayarnya, kami pun pulang dan mengakhiri pertemuan dengan menyantap makan siang sambil berbincang tentang banya hal yang belum sempat kami bicarakan di whatsapp selama ini. Karna gue dan Thalia udah beberapa bulan tidak bertemu, makanya kemarin menjadi salah satu momen yang harus teramat sangat kami manfaatkan untuk quality time. 

Gitu aja isi blog gue kali ini, terima kasih sudah membaca. Berikut ada bonus foto-foto!

Jaga kesehatan dan sehat selalu ya readers!

“Mencoba untuk let it flow kok susah ya?”

 ------------------------------------------------------

Akhir-akhir ini kesibukan gue semakin random, ga banyak hal produktif yang gue kerjain jadi cuma mengikuti keinginan hati aja lagi pingin apa. Berkali-kali buka tutup notes buat nulis tapi ga ada ide sama sekali yang muncul. mencari inspirasi dari berbagai hal juga ga berhasil. Setelah gue pikir-pikir ternyata gue lagi banyak pikiran yang mengganggu. Akhirnya gue mulai merefresh otak dengan mencari hiburan, biasanya gue nonton.

Dan akhirnya selama 2 mingu ini waktu gue kebanyakan habis untuk nonton K-drama, dimulai dari drama yang bikin gue penasaran banget sampe ke drama yang gue pilih secara random aja karna posternya muncul dihalaman web. Dan ternyata seru juga. Beberapa drama yang gue tonton beberapa minggu ini mengambil background anak sekolahan. Dengan cerita yang berbeda tapi alurnya berawal dari kisah yang sama, yaitu “Perundungan”. Entah kenapa gue jadi mikir “apa bullying di Korsel semarak itu? Khususnya diusia sekolah” atau memang film dengan background sekolahan dengan alur cerita cinta segitiga dan sedikit bumbu Perundungan akan menjadi favorite orang banyak?

Buat gue, film bullying cuma bikin gue jadi takut. Taku-takut kalo suatu saat anak gue ngalamin hal seperti itu, takut-takut kalo ada anak kecil yang belom bisa mikir jauh dan malah mencontoh adegan di film itu, atau takut-takut kalo gue ada diposisi itu meskipun gue bukan anak sekolahan lagi. Ga tau kenapa juga masih banyak film yang mengisahkan ending yang buruk pada korban bullying. Sangat jarang yang endingnya baik.