Menurut KBBI, arti pola pikir adalah kerangka berpikir. [sumber : https://lektur.id/arti-pola-pikir/]
Berdasarkan beberapa artikel yang gue baca di internet, pola pikir berasal dari 4 faktor, yaitu lingkungan keluarga, pergaulan sosial, sistem pendidikan, dan keyakinan yang kita anut. Tentu pola pikir sangatlah besar perannya dalam kehidupan, karena pola pikir dapat membantu melihat dan menilai suatu hal dari sudut pandang yang berbeda. Tanpa disadari, pola pikir juga dapat membentuk karakter yang kuat dalam diri kita.
Pola pikir terbentuk dalam jangka waktu yang terbilang cukup panjang dan akan dapat berubah seiring bertambahnya informasi dan pengalaman yang dimiliki. Pola pikir juga akan melekat pada diri seseorang sebagai karakter jika terus dibiasakan, dan pola pikir tidak bisa diubah dalam waktu singkat. Jadi, bila semisal gue tidak menyukai pola pikir seseorang atau ingin merubahnya, gue tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Tidak jarang juga, bahwa pola pikir dapat membuat seseorang menderita hingga depresi, jika pola pikir tersebut cenderung ke arah negatif. Misalnya sampai ke tahap overthinking. Bukan hanya diri sendiri yang akan merasakan dampak negatifnya, namun juga orang-orang di sekitar.
Pola pikir negatif itu seperti apa sih? Berikut kesimpulan berdasarkan pengalaman gue pribadi setelah merenung dan membaca beberapa artikel di internet.
1. Overthinking. Ketika gue berfikir secara berlebihan tentang suatu hal yang belum jelas kebenarannya dan bahkan belum pernah terjadi, diri gue justru merasa sangat lelah. Itu mengapa, overthinking merupakan salah satu dari pola pikir negatif.
2. Menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Ketika gue mengahdapi sebuah masalah, seringkali gue merasa semua hal tersebut terjadi karna kelalaian gue. Dan secara terang-terangan gue menuduh diri gue sebagai orang yang bersalah atas segala hal yang terjadi, padahal bisa jadi masalah tersebut datang memang untuk menjadi sebuah pelajaran aja. Dan sekarang gue sadar, bahwa menyalahi diri sendiri atau orang lain tidak akan menyelesaikan masalah. Gue hanya perlu merubah pola pikir menjadi lebih positif dan mencari solusi untuk masalah tersebut.
3. Terjebak di zona nyaman. Menurut gue, ketika gue berada di zona nyaman maka gue enggan untuk mengambil resiko. Yang bisa saja dari resiko yang gue ambil akan memberi pengalaman baru dan membantu diri gue lebih berkembang. Jadi, ketika gue takut untuk keluar dari zona nyaman, itu berarti gue sedang membangun pola pikir negatif buat diri gue.
4. Sering mengeluh. Ketimbang bersyukur, gue seringkali melontarkan keluhan. Gue percaya bahwa "Ucapan adalah doa", dan itu memang efeknya nyata sekali dihidup gue. Setiap kali gue mengeluh, akhirnya apa yang gue keluhkan malah lebih sering datang ke hidup gue, dan itu adalah hal negatif. Misal, gue ngeluh soal makanan yang gue makan "duh bosen masa lauknya ini mulu". And then, gue justru jadi sering makan-makanan tersebut. So, banyak bersyukur aja ya.
5. Terjebak di masa lalu. Pengalaman pahit saat kecil hingga masa remaja memang sulit untuk dilupakan, karna mungkin pengalama tersebut sudah berubah menjadi trauma atau luka batin. Mungkin gue dan banyak orang pernah mengalami ini, tapi trauma ini tidak boleh didiamkan. Dan menurut pengalaman gue dalam menyembuhkan trauma yaitu dengan menghadapinya, melawan ketakutan yang sering gue hindari adalah satu-satunya cara untuk gue keluar dan meninggalkan masa lalu.
6. Mencampuri urusan orang lain. Ini juga bagian dari pola pikir yang negatif loh. Iya, gue pernah menjadi oarang nyebelin yang bersedia meluangkan waktu untuk mencampuri urusan orang lain, tapi setelah gue telaah bahwa ternyata itu sama sekali tidak memberikan manfaat untuk hidup gue, akhirnya aktifitas itu perlahan gue hindari. Konon katanya, "Belajarlah untuk melihat orang lain apa adanya".
7. Selalu berprasangka buruk. Mungkin ini adalah efek panjang dari overthinking. Akhirnya membuat gue mudah berprasangka buruk dengan orang lain.
8. Pesimis. Akhirnya dari poin 1-7, gue cuma jadi orang pesimis yang menganggap semua hal di dunia ini sulit dijangkau.
Memilki pola pikir negatif hanya membuat diri lelah, sulit bersosialisasi dan pastinya tidak bahagia. jadi pola pikir perlu banget dilatih sedemikian rupa agar tidak mengarah ke hal-hal negatif. Gue pun masih belajar untuk membangun pola pikir yang positif. Berikut gue kasih beberapa cara yang sedang gue lakukan untuk membangun pola pikir yang positif.
1. Membangun pola hidup sehat. Seperti tidur cukup, makan teratur, banyak mengkonsumsi air putih dan (ini hal yang paling jarang gue lakukan tapi harus dibiasakan) olah raga.
2. Mencari banyak informasi dan pengalaman. Dengan seringnya berinteraksi dengan orang lain tentu akan menambah informasi dan pengalaman baru, dan ini masih menjadi cara terfavorite gue sejauh ini, karena dengan mendengar cerita orang lain, maka secara tidak langsung gue mendapat pengalaman baru juga.
3. Berani menerima perbedaan. Seperti yang gue katakan diawal, pola pikir dapat membuat suatu hal memiliki sudut pandang yang berbeda. Ketika gue menerima perbedaan tersebut, gue bisa melihat bahwa perbedaan perspektif adalah hal yang baik. Membantu diri gue lebih terbuka dengan hal baru dan tentunya dengan perbedaan yang ada.
4. Membaca buku. "Buku adalah jendela dunia", dengan buku kita bisa melihat dan berinteraksi dengan dunia. Meskipun, sekarang buku fisik sudah jarang dicari karena canggihnya teknologi yang ada dan manusia mulai beralih ke buku elektronik, intinya setiap membaca tentunya gue akan mendapatkan satu atau lebih pengetahuan baru. Malah disalah satu artikel yang gue baca bilang, (intinya begini) "untuk mermbentuk pola pikir yang positif, jangan ragu membaca kitab suci. Kitab suci apapun pasti megajarkan hal baik jadi jangan ragu untuk eksplore lebih banyak kitab suci dari keyakinan yang berbeda-beda."
5. Selalu tersenyum.
Salah satu buku favorit gue, judulnya HAGAKURE. Disana gue pernah nemuin kata-kata begini,
"Cara terbaik untuk memahami diri kita sendiri adalah melalui kesadaran tetap tentang perbuatan-perbuatan kita sendiri."
Itu mengingatkan gue tentang pentingnya untuk menganali diri sendiri, dan ketika gue menemukan bahwa ada yang salah pada diri gue maka gue harus berusaha untuk merubahnya, untuk menjadikan diri gue lebih baik lagi.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: SEKIAN ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::