Hai--
Gue mau cerita soal pengalaman vaksin gue nih- hehe
Sebenarnya vaksin untuk masyarakat umum (bukan nakes, bukan manula) udah dibuka dari berbulan-bulan lalu. Tapi karna gue takut sama yang namanya jarum suntik, gue selalu nyiptain alasan yang kadang emang ga logis sih hehe
Karena sering didoktrin juga oleh berita soal efek vaksin yang sampai bisa menimbulkan kematian, rasa takut gue semakin lebay aja. Akhirnya, sebelum memutuskan untuk vaksin, gue research banyak banget informasi soal vaksin. Mulai dari jenis vaksin, efeknya, gejalanya, dan syaratnya. Baru deh setelah gue tau vaksin apa yang dirasa cocok untuk diri gue akhirnya gue cari dimana jenis vaksin tersebut digunakan. Karena setiap lokasi vaksin menggunakan jenis yang berbeda-beda.
Setelah selesai research dan merasa cukup bekal, gue mulai menentukan tanggal vaksin--
(Vakasin Dosis 1)
Tanggal 4 Oktober 2021, Gue bangun subuh-subuh untuk prepare. Karena ini vaksin dosis pertama, gue teramat sangat nervous. Gue sempat nanya sama beberapa teman tentang rasanya disuntik haha, dan mereka mengingatkan gue untuk sarapan sebelum vaksin, karena katanya itu wajib!
Setelah sarapan, jam 06.45 gue berangkat ke lokasi vaksin. Kebetulan lokasi yang gue pilih tidak begitu jauh dari rumah. Kalau naik motor, bisa ditempuh dengan waktu sekitar 10 menitan aja. Gue vaksin di puskesmas kecamatan dekat rumah, pelayanannya cukup baik. Tapi antreannya pecah banget.
Gue sampe disana sekitar pukul 7 pagi, setelah sampai langsung ke meja pendaftaran. Syaratnya cukup menyerahkan fotokopi KTP aja selembar, setelah itu gue dikasih form pendaftaran gitu. Meskipun gue dateng dari pagi banget, tapi gue udah di nomor antrean ke 23. Lumayan banyak yaa.. SAYANGNYA VAKSIN DOSIS PERTAMA INI GUE GA DOKUMENTASIIN :( . Pokoknya form pendaftaran itu hanya berisi identitas peserta vaksin dan beberapa pertanyaan seputar riwayat penyakit peserta saja.
Karena gue diurutan ke 23, gue harus menunggu sekitar satu setengah jam untuk akhirnya mendapat giliran. Dan ketika nama gue dipanggil, gue semakin nervous. Gue takut dengan jarum suntik, bahkan gue sendiri udah lupa kapan terakhir kali gue disuntik. Pastinya udah berthaun-tahun yang lalu.
Setelah nama gue dipanggil bapak security di antrean luar, akhirnya gue bisa masuk ke dalam gedung puskesmasnya. Dan ternyata di dalam masih banyak antrean juga, gue pun masih harus menunggu sekitar 15 menit untuk mendapat giliran disuntik.
Kemudian, nama gue terdengar lagi untuk kedua kalinya. Gue mencoba untuk tetap tenang. Selang 10 menit kemudian, akhirnya i'm vaccinated! Gue dapet jenis vaksin yang gue mau, Pfizer. So glad i am. Step terakhir sebelum pulang, gue disuruh nunggu 10-15 menit untuk memastikan vaksinnya bekerja dengan baik ditubuh gue, dan melihat reaksi tubuh gue dimenit-menit pertama setelah menerima vaksin. Juga sambil menunggu kartu pengantar untuk jadwal vaksin dosis kedua gue nanti. Setelah semuanya oke, gue akhirnya pulang ke rumah.
Temen gue juga menyarankan untuk menyiapkan paracetamol, agar jika suatu waktu gue demam akibat efek vaksin, gue bisa minum paracetamol itu. Tapi diluar dugaan, gue justru tidak merasakan gejala apapun, selain rasa linu ditangan bekas jarum suntik. Dan linunya itu terasa sekitar 3-4 hari. Hari ke 3 yang paling berat sih buat gue, karna tangan gue sampe bener-bener susah untuk digerakkan. Ohiya, di hari ke 3 juga gue sempat merasa meriang di pagi harinya. Entah karena cuacanya memang sedang dingin karena habis turun hujan, atau karena memang badan gue yang lagi ga fit efek vaksin. Itu aja, selebihnya ga ada maslah.
Dan gue tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti kerja, makan, tidur,nonton, dll.
(Vaksin Dosis 2)
Selang 21 hari kemudian, yaitu tanggal 25 Oktober 2021 gue vaksin dosis ke-dua.
Kali ini gue ga banyak persiapan, malah bangun aja kesiangan haha. Mungkin karena gue udah tau alurnya mulai dari pendaftaran-syarat berkas-udah kebayang antreannya seperti apa-dll. Jadi untuk dosis kedua ini gue sedikit lebih santai.
Gue berangkat dari rumah sedikit kesiangan, kalau saat dosis pertama jam 7 gue udah setia mengantre, di dosis kedua jam 7 gue masih sibuk nyari tukang nasi uduk buat sarapan. Gue bahkan ga sempat sarapan di rumah hehe. Satu hal yang gue ingat, pokoknya sebelum vaksin harus wajib banget sarapan!
Setelah puas mengisi perut, barulah gue berangkat ke puskesmas. Dan gue sampe jam 07.50, gue udah ga mikirin deh dapet urutan ke berapa, karena gue udah bawa buku tulis buat nemenin gue menghabiskan waktu di kursi antrean.
Dan karena gue baru divaksin tadi pagi, sampai malam ini gue belum merasakan gejala yang mencurigakan, karena masih seperti biasa cuma ngilu ditangan bekas jarum suntik aja. Mungkin kalau ada gejala lain, akan gue re-edit postingan ini.
Buat yang belum vaksin karena takut jarum suntik kayak gue, atau kedoktrin karena berita yang beredar. Coba rajin search aja, cari-cari vaksin jenis apa yang mungkin aman untuk kondisi tubuh kalian, siapa tau kalian memang punya penyakit bawaan yang nyebabin gejala vaksinnya jadi parah ditubuh kalian. Tapi kalau kalian sudah konsul, nyari tau jenis vaksin yang cocok, dan make sure kalau kalian memang sudah siap divaksin, buruan divaksin ya. Demi kekebalan diri kalian juga :)
Salam sayang untuk pembaca dari aku yang sudah divaksin hehe--