Dilema Oct!
Oktober 17, 2021Waktu weekend gini biasanya gue isi untuk ngelakuin hobi, salah satunya nulis. Kebetulan juga dibeberapa minggu terakhir ini gue lagi dikasih kesibukkan yang bermanfaat banget, bukan hanya sekadar untuk mengisi waktu kosong tapi juga untuk mendapatkan penghasilan dan pengalaman baru di hidup gue. Makanya gue jadi jarang banget punya waktu untuk nulis dan ngelakuin hobi gue.
Ngomongin soal pekerjaan dan penghasilan, akhir-akhir ini gue sering bertanya kepada diri gue sendiri tentang apa yang sebenarnya gue cari. Karna kalau bicara soal "Pekerjaan", tidak hanya sebatas salary dan passion aja. Ini bisa menyangkut soal kenyamanan dan mimpi. Kemudian gue mulai bertanya lagi tentang, kenyamanan seperti apa sebenarnya yang sedang gue cari?
Prinsip gue tentang pekerjaan memang klise, karna bagi gue bekerja adalah sarana termudah untuk mendapatkan pahala karna bekerja merupakan sebuah ibadah. Makanya dipikiran gue dari dulu bekerja bukan hanya prihal mendapatkan gaji kemudian menjadi kaya, tapi juga tentang keikhlasan dan loyaitas diri terhadap pekerjaan yang gue jalani. Mungkin juga karna dulu gue masih terlalu muda untuk mengerti makna "Kaya", makanya gue ga peduli soal besar kecilnya penghasilan yang gue dapatkan.
Tapi ketika gue sadar bahwa sekarang gue bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri lagi, pandangan gue pun berubah. Mengahsilkan uang dan menjadi kaya adalah tujuan gue dalam bekerja. Seperti hdup, semua ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Ketika gue mulai menghargai uang yang gue hasilkan, disaat itu gue merasa apa yang gue dapatkan hampir ga pernah cukup lagi. Selalu ada saja pengeluaran yang tidak terduga.
Seketika gue merasa menjadi dewasa sangat berat. Ketika orang tua mulai rapuh dan menggantungkan hidup kepada anak-anaknya, gue merasa harus mengenyampingkan mimpi demi menghidupi mereka. Kalau dulu gaji ga UMR bukan maslah besar, karena yang gue cari yang penting gue punya kesibukkan dan punya teman baru. Sekarang semuanya ga begitu lagi. Setiap lembar rupiah yang gue punya, rasanya berharga banget. Bahkan buat jajan atau membeli barang yang gue pingin aja gue harus mikir berkali-kali. Karna penghasilan gue bukan cuma untuk membahagiakan diri sendiri, ga mungkin dong perut gue kenyang sedangkan orang tua gue kelaparan dan cuma nelan ludah aja.
Alhasil, gue jadi sering mutar otak untuk bisa dapetin lebih banyak pundi-pundi rupiah lagi, meskipun sering kali stuck. Mulai strict soal pengeluaran, kalo ga penting banget ya tunda dulu. Selain soal income, saat bekerja gue juga mencari kenyamanan. Karena menurut gue kalau penghasilan besar tapi lingkungan kerja ga bisa bikin nyaman atau pekerjaannya ga buat gue enjoy pasti ga akan bertahan lama. Karena naluri manusia pasti ingin merasakan kenyamanan pada apapun dan siapapun.
Gue suka bertanya "Apa gue kurang bersyukur kalau gue ngeluh soal penghasilan yang rendah dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman?"
Perasaan gue sering kali berkecamuk saat mencari jawaban yang pikiran gue pertanyakan. Di zaman sulit seperti ini, memang semestinya gue bersyukur pada apa yang gue dapatkan. Karena diluar sana banyak orang yang sedang mengantre pekerjaan dan berlomba merebut lowongan kerja. Tentu gue merasa sangat bersyukur karna masih bisa dikasih kesempatan untuk bekerja. Tapi naluri manusia gue juga ga bisa berbohong bahwa kenyamanan tetaplah suatu hal yang perlu gue temukan ketika gue berada disuatu tempat.
Gue ga tau apakah mungkin karna gue yang kurang bersyukur aja atau gimana?
Yang pasti, saat ini gue masih memilih bertahan karna gue masih butuh, tapi gue juga tidak tahu akan bertahan sampai kapan. Mungkin kalau gue nyerah dan memilih berhenti, mereka tidak akan merasa rugi karna "siapa gue?".
Dari sini gue mulai menyadari bahwa manusia bertahan bukan karna mereka suka dengan keadaan yang sedang mereka jalani saat ini, tapi karena mereka tahu mencari gantinya tidak mudah. Mereka butuh makanya mereka harus bertahan.
Kalau ditanya,"terus mau lo apa?"
Gue akan jawab, "Cuma pingin kerja di tempat layak, kerjaan layak, gaji sesuai dengan effort yang gue beri dan kenyamanan lingkungan kerja." Cuma itu.
0 comments