Aku dan 2024
November 22, 2024Hallo-
Gimana perasaan kamu saat ini, lagi bingung kah? atau sudah terbiasa dengan segala hal yang membingungkan?
Ga terasa ya sudah di penghujung tahun lagi aja, padahal rasanya baru juga kemarin rayain tahun baruan bersama teman, keluarga, pasangan, atau mungkin ada yang merayakan hanya bersama diri sendiri. Yang aku rasakan setiap kali ingin berganti tahun tuh pasti ada aja mellownya, terharu karna ternyata aku masih mampu melawati ratusan hari dalam satu tahun ini. Bagaimana pun, bersyukur itu harus ya.
Saat ini memasuki minggu terakhir di November, itu berarti masih ada kurang lebih 5 minggu lagi menuju tahun baru 2025. Di tahun baru nanti, aku semakin mendekati kepala 3. Bertambah satu lagi alasan aku untuk mellow di akhir tahun nanti. Tapi aku suka banget sama cuaca di akhir tahun ini, lebih sejuk karna sering mendung walau pun jarang hujan.
Aku mau berbagi rasa dari beberapa hal yang terjadi di 2024. Harusnya aku lengkapi dengan cerita di bulan Desember ya, tapi aku prediksi Desember nanti akan ada hal-hal yang menurunkan mood menulisku. So, minus 1 bulan gapapa lah ya?
Januari
Setelah perayaan tahun baru, selalu diawali dengan ulang tahun ku, karena aku lahir di minggu pertama Januari. Dan sejak 3 tahun lalu, aku mulai merenungi apa arti dari ulang tahun bagi ku. Yang sebelumnya aku sangat excited karna usiaku bertambah 1 tahun, tapi sekarang aku semakin takut karna artinya aku semakin dewasa. Kata dewasa yang aku imajinasikan ketika kecil dulu ternyata tidak se-asik itu. Banyak sekali tuntutan dan tanggung jawab yang harus diemban sendirian. Aku pikir dewasa itu artinya bebas, ternyata sama aja terikatnya seperti saat kecil dulu. Atau makna 'bebas' yang aku pahami terlalu sederhana? Selain bertambah usia, Januari tahun ini adalah perayaan perpisahan aku dengan teman-teman ku yang aku kenal di akhir tahun 2023 lalu. Siapa sangka, baru awal tahun tapi sudah ada perpisahan aja. Aku sadar, ternyata perpisahan ga ada tanggal atau bulan khusus ya. Kapan pun perpisahan itu bisa aja terjadi.
Februari
Memasuki bulan kedua tahun ini, terlepas dari sad story tentang perpisahan. Di bulan perayaan hari kasih sayang ini, aku dianugerahi satu lagi keponakan. Aku si penyuka anak kecil merasa teramat sangat bahagia dengan kehadiran bayi mungil yang kelak akan memanggil ku dengan sebutan "Tante Adey". Masih dengan cuaca favoritku yang sejuk nan syahdu, kelahiran keponakan aku ini juga berbarengan dengan pesta demokrasi yang dirayakan oleh rakyat Indonesia. Bulan yang meriah.
Maret
Perlahan hawa sejuk dan cuaca favoritku berganti di bulan ini, meskipun terkadang masih turun hujan. Kenapa aku jadi bahas cuaca terus ya, udah kayak orang British aja. Ini awal semester genap di perkuliahan. Sejujurnya semester genap itu membosankan menurutku. Terlebih, di Maret tahun ini terlalu banyak drama yang aku hadapi, berimbas pada semangat kuliah ku yang menurun. Kebetulan banget saat aku ngetik part ini sambil dengar lagu Terserah - Glenn Fredly yang tiba-tiba aja keputar dari Play List Spotify, jadi tergambar jelas memori Maret kemarin. Yang aku alami saat itu kurang lebih dapat digambarkan dengan lirik lagu tersebut. Dan kalau diingat lagi saat ini, ternyata ga ada yang perlu disedihin lagi. Semua sudah berjalan sesuai takdirnya.
April
Bulan ini diisi dengan berbagai macam kesibukkan yang seru, menurut aku. Karna aku mendapatkan penglaman baru yang belum pernah aku coba sebelumnya. Aku diajak temanku untuk berjualan di Bazar Ramadhan, aku dikasih kesempatan untuk merasakan jaga booth FnB milik teman aku selama kurang lebih 2 minggu. Awalnya ada perasaan sedih karna aku minder dengan pekerjaan ini, tapi ternyata setalah aku jalani dengan enjoy jadi terasa seru. Dan waktu di bulan puasa bisa aku habiskan dengan kegiatan yang positif, kalau aku lebih memilih untuk di rumah aja mungkin aku hanya menghabiskan waktu ku untuk hal-hal yang tidak produktif. Prinsip aku adalah, aku harus mencicipi banyak hal baru selagi ada kesempatan dan peluang. Karena aku ga akan tau passion aku apa kalau aku ga banyak mencoba. Ohiya, di bulan ini adik aku menikah. Aku turut bahagia atas pernikahan kalian berdua, semoga bahagia selalu dan bisa menjadi satu untuk selamanya sampai maut yang memisahkan.
Mei
Lebih dari sebulan aku tinggal di rumah abang. Sebenarnya bulak-balik pulang pergi, sekitar 2 minggu sekali mungkin. Karena abang ku butuh bantuan untuk menjaga baby dan balitanya saat dia sedang meeting proyek barunya. Dan karena dia sedang sibuk mendirikan bisnis bersama istrinya, jadi aku support dengan mengasuh kurcil-kurcil gemas itu. Dengan pengalaman menjaga anak lebih dari 12 jam sehari selama berminggu-minggu, aku merasa sedang berperan sebagai full time mom dengan jadwal super sibuk ditambah tugas kuliah yang terus memanggil untuk diselesaikan. Dan bersyukurnya, bulan melelahkan itu berhasil aku lalui. Aku jadi sadar, kalau lagi merasa capek kuliah/kerja jangan mikir untuk nikah. Karena nikah ga bikin semua jadi ringan, capek kamu tidak akan hilang justru bertambah. So, keep fighting! Aku ga bilang nikah itu buruk ya, tapi kalau nikah hanya untuk pelarian dari rasa lelahmu. Percayalah saat menikah, lelahmu akan berkali lipat daripada saat ini. Daripada buru-buru terus nyesal, mending perbaiki tujuan dan niat nikahnya dulu biar ikhlas jalaninnya.
Juni
Bulan Crucial di hidup ku dan perkuliahan ku tahun ini, karna menuju pengumpulan tugas-tugas besar yang dengan begadang aja ga cukup. Kalau bisa sewa joki, mungkin lebih baik. Karena aku merasa bulan ini waktu tidurku hanya 2-3 jam sehari. Di luar jam tidur, aku juga ga punya waktu luang untuk leyeh-leyeh apa lagi 'me time'. Burn out dan break out semuanya keluar. Aku harus bulak-balik ke kampus untuk menuhin syarat absensi, nyicil tugas dimana pun dan kapan pun, ngurus keponakan cuties yang untungnya dibantuin mama juga, dan nyicil proyek/kerjaan/apapun itu yang bisa dicicil kalau ada waktu kosong. Aku pikir aku akan drop, tenyata fisik aku terlalu kuat bagi virus-virus/bakteri-bakteri/penyakit-penyakit yang berterbangan di sekitarku.
Juli
Pekan UAS. Waktu yang mendebarkan. Aku takut semua kesibukan dan drama kehidupan akan mengganggu hasil akhir dari semester genap ku ini. I do my best dan pasrah dengan semuanya. Selain kepanikan akan nilai yang turun, aku lupa apa saja yang aku rasakan dan alami di bulan ini. Kadang aku sangat mudah mengikhlaskan segala apapun yang aku rasakan. Terutama rasa kecewa, sedih, dan sakit hati. Menurut ku tidak semua harus diabadikan, termasuk hal-hal yang bikin kita merasa terpuruk.
Agustus
Libur semester. Of course hari-hari ku dipenuhi dengan jadwal baby sitting. Entah hobi atau memang karna kesukaan ku dengan anak kecil, aku suka sekali menyaksikan pertumbuhan anak-anak. Bermain dengan mereka, menciptakan kenangan yang mungkin suatu hari hanya aku sendiri yang ingat. Karena kedua ponakan ku masih kecil. Sedangkan aku pun tidak ingat apa yang terjadi dalam hidupku saat aku masih seumuran mereka. Tapi ketika anak kecil bisa nyaman dan menyukai aku, hatiku puas. Aku merasa kehadiran aku di dunia ini diapresiasi oleh mereka. Dan aku ingin terus melanjutkan hidup untuk melihat bagaimana mereka ketika besar nanti. Meski belum pernah menjadi seorang ibu, sepertinya aku mulai paham arti "kasih ibu sepanjang masa". Selain tentang anak, aku juga mau ngucapin selamat untuk my close friend di kampus yang berhasil lulus sidang TA di bulan ini. Walau aku sedih karna ditinggal partner nugas dan ngambis, tapi aku janji akan segera nyusul dia buat lulus sidang dengan hasil yang juga memuaskan. See you on top!
September
Setelah 2 bulan libur perkuliahan, akhirnya aku bisa come back ke kampus. Tahun ini, kali kedua aku menjadi 'speaker' di acara penyambutan mahasiswa baru di kampus ku. Merasa didengarkan dan dipercaya untuk memberi semangat ke orang lain itu rasanya ga bisa tergambarkan. Terlebih aku adalah introvert yang tidak suka berbicara di forum, tapi kesempatan seperti ini tidak mungkin aku tolak. Lagi pula, prinsip ku adalah 'mencicipi banyak hal positif', maka hal se-positif ini adalah peluang baik sebagai wadah untuk menambah satu lagi pengalaman aku dalam mencaritahu apa passion ku. Walau pun udah pengalaman ke dua, aku tetap merasa grogi dan aku overthinking apakah poin-poin yang ingin aku sampaikan berhasil tersampaikan, atau aku hanya ngomong ngalor ngidul di hadapan mereka selama 10 menit lamanya. Apapun itu, aku akan terus mengevaluasi public speaking ku agar jika ada peluang yang sama atau mungkin lebih besar nantinya, aku bisa lebih baik lagi.
Oktober
Menurutku, Oktober tahun ini seru banget. Di awal bulan, aku berkesempatan melakukan interview user di salah satu perusahaan FnB besar sebagai drafter. Tapi rasanya, kesempatanku hanya sampai sana. Karna sudah hampir 2 bulan berlalu, kabar baik tidak kunjung datang. Aku tidak akan menyerah apalagi berlarut dalam kebingungan. So, aku mencoba kesempatan lain di tempat yang lain. Wish me luck. Selain itu, banyak kegiatan yang aku dan teman-teman kampus ku lakukan. Misal bikin jadwal nonton film mingguan, menghadiri berbagai kegiatan seru, dan mengambil banyak kenangan bersama. Terlebih, ini akan menjadi semester terakhirku di kampus sebelum menjalani TA. Aku akan puas-puasin mengabadikan semua memori yang ada, hal-hal seindah ini tidak akan pernah ada lagi di masa depan. Aku tau karena perpisahan adalah teman dan karena aku sudah mengalami banyak sekali perpisahan dalam hidupku. Untuk masa kini, lirik lagu ini akan menjadi pesan paling relate untukku: "Jika tua nanti kita t'lah hidup masing-masing, ingatlah hari ini."
November
Bulan terakhir yang akan aku review, karena Desember masih coming soon saat aku menulis ini. November ini aku memberanikan diri untuk berkenalan dengan orang baru. Setelah menyingkirkan semua pikiran negatif dan perasaan bimbang. Aku tersadar ternyata berbicara dengan orang baru adalah suatu hal yang aku perlukan saat ini. Berkat dia aku bisa menemukan satu lagi karakter orang yang belum pernah aku temui sebelumnya. Yang akhirnya bisa membuat aku lebih mengenali diri aku sendiri. Aneh ya? Yang aku observasi orang lain, tapi aku malah jadi mengenali diriku sendiri. Ternyata aku bukan tipe orang yang mudah merasa nyaman dengan hal baru, ternyata aku se-ter-tutup itu, ternyata aku bukan pendengar yang baik, dan ternayata aku masih belum siap menjadi dewasa. Pemikiran ku rumit, adakah laki-laki yang siap menghadapi kerumitan ku ini? bagaimana kalau aku bertemu laki-laki yang juga berpikiran rumit, sanggup kah aku mengimbangi?
Menjadi dewasa memaksa aku untuk menutup rapat-rapat perasaan yang tidak ingin orang lain dengar dari mulutku, keluhan. Namun seringkali kalimat seperti "kamu marah ga kalau dikatain? kamu kesel ga kalau diperlakukan seperti ini dan itu? kamu harusnya berusaha lebih keras lagi!" memancing aku untuk berteriak dalam pikiran. Aku ingin bisa meluapkan semua yang aku rasakan, namun sayangnya yang merasakan semua kesulitan ini bukan hanya aku seorang. Kuat-kuat ya kita!
Aku punya satu pertanyaan yang selalu ingin aku tanyakan kepada setiap orang saat menyambut tahun baru,
"Bagaimana cara kamu mempersiapkan segala hal yang akan kamu hadapi di tahun-tahun yang akan datang?"
Sedikit pesan dari aku untuk siapa pun kamu,
Jika suatu hari kamu merasa kesepian, aku berharap kamu bisa mengingat 3 saja hal baik yang pernah bikin kamu bersyukur milikin memori indah itu. Semoga setelah mengingat 3 hal itu, kamu bisa merasa lebih baik dan lebih bahagia dari sebelumnya. Ayo bertahan dan kita nikmati semua manis-pahit kehidupan ini.
0 comments