Tipe Ideal
Agustus 28, 2020
Cinta merupakan salah satu topic yang selalu menarik untuk di bahas. Indahnya cinta membuat kita selalu semangat menjalani hari, apa lagi saat masih berada di tahap awal suatu hubungan. Menurut gue, hal paling menyenangkan adalah ketika masih di masa pendekatan atau biasa disebut masa pdkt. Dimana masa-masa itu kita masih saling jaim sekaligus penasaran dengan hal-hal unik yang ada pada diri calon pasangan kita.
Bahkan sering kali muncul di benak gue pertanyaan-pertanyaan seperti, “Bagaimana gue menilai seseorang sehingga gue yakin memilihnya untuk menjadi pasangan?” Pertanyaan ini mungkin hampir sama dengan pertanyaan umum, “seperti apa kriteria pasangan idaman gue?” demi menemukan pasangan ideal yang gue inginkan.
Gue selalu suka jika di beri pertanyaan-pertanyaan mendalam
soal ini. Pertama, supaya obrolan lebih berkualitas dan ga banyak menye-menye. Kedua,
supaya kita bisa pancing balik pertanyaan itu ke lawan bicara. Ketiga, ya tentu
saja supaya lawan bicara tau apa sih yang ada dipikiran gue.
Secara umum, kriteria pasangan pastinya ga muluk-muluk dari
setia, beriman dan seiman, pekerja keras, bertanggung jawab, sayang keluarga,
dapat menerima diri kita apa adanya, dll. Tapi disini gue pingin menjabarkan
gimana cara gue menilai seseorang sehingga gue yakin untuk memilihnya.
-
Penampilan,
gue yakin penampilan pasti menjadi salah satu tolak ukur seseorang saat memilih
pasangan. Penampilan itu ga melulu soal wajah menawan, postur semampai, dan
fashion yang trendy. Setiap orang mempunyai penilainnya tersendiri mengenai
penampilan, mungkin ini yang biasa di sebut cakep
itu relative. Tapi first at all, gue selalu menilai penampilan
berdasarkan bagaimana cara dia merawat diri. Apa dia sayang dengan dirinya sendiri
atau ga. Karna jika dia aja ga sayang dengan dirinya sendiri, bagaimana dia
bisa menyayangi orang lain?
-
Manner, nah
untuk yang satu ini memang harus banget digali lebih dalam. Siapa sih orang
yang ga suka dihargai? Sebelum melanjutkan hubungan dengan calon pasangan,
wajib hukumnya untuk melihat bagaimana pasangan memperlakukan gue. Apa dia
beneran peduli atau cuma basa-basi? Apa dia mau mendengarkan atau hanya ingin
didengarkan? Lalu, apa dia bersikap baik dengan pelayan dan orang-orang sekitar
atau kasar dan tak terkendali? Melihat bagaimana cara dia menghargai orang lain
itu perlu, karna dari situ kita bisa melihat bagaimana dia akan memperlakukan
kita nanti.
-
Kesamaan, melihat
kesamaan antara dia dengan diri gue itu harus. Minimal ada beberapa hal yang
gue dan dia sukai. Supaya obrolan yang kita bicarakan nyambung dan seru. Kebayang
ga kalau misalnya gue suka film tapi dia tidak, terus gue mau ngebahas soal
film tapi dia responnya cuma “oh,hmm, iya”. Dan pun sebaliknya, misalkan dia
suka bola dan gue tidak. Terus dia ngebahas soal bola, sedangkan gue cuma bisa ngangguk-angguk
tanpa respon karna gue gatau apapun soal bola. Jadi menurut gue, kesamaan itu
harus banget supaya obrolan bisa nyambung.
- Mindset, gue juga perlu melihat bagaimana dia memandang masa depan. Apa yang diinginkannya? Bagaimana dia menyikapi masalah? Bagaimana dia mengatur keuangan? Bagimana dia mengolah uang dalam jumlah besar, apa boros atau lebih suka berinvestasi? Bagaimana sikapnya saat makan di luar, hanya pura-pura mengeluarkan dompet aja, pura-pura ga liat, langsung bayarin semuanya, atau mengajak untuk bayar sendiri-sendiri? Apa kah dia mandiri dan ingin berusaha dalam mencapai sesuatu atau bermalas-malasan?
-
Problem
solving, gue juga suka menilai seseorang dari bagaimana cara dia
menyelesaikan masalah. Gue perlu tau bagaimana dia menyikapi masalah, entah
masalah percintaan, pendidikan, kerjaan, keluarga, dll. Apakah akan dihadapi
dengan tenang atau meledak-ledak? Atau malah kabur dari masalah? Bagaimana cara
dia melibatkan diri gue kedalam masalahnya? Apa dia akan membuat masalah
semakin besar, atau justru mampu mengecilkan masalah yang besar?
-
Komitmen,
ini perlu banget gue cari tau, seperti apa konsep komitmen yang dia pegang
dalam menjalani suatu hubungan. Apakah sesuai dengan target gue? Atau justru
bertolak belakang? Jika memang tidak satu tujuan, bukankah sudah sebaiknya
dipertanyakan hubungan apa yang sedang dia bangun dengan gue?
Setelah semuanya terjawab, langkah
selanjutnya gue mencoba membayangkan hubungan yang lebih jauh. Apakah terbayang
bagaimana gue dan dia dalam jangka waktu yang lama. Mungkin 5 atau 10 tahun
kedepan. Apakah ada dia di bayangan itu? Jika iya, mungkin hubungan ini akan
berlanjut. Jika tidak, bukankah itu pertanda untuk perlahan-lahan menyudahi
hubungan yang tidak tepat ini?
Walaupun cinta itu menyenangkan,
gue juga selalu mengingatkan diri gue sendiri tentang sakitnya. Supaya jika
takdir berkata 'Tidak' pada hubungan
yang sedang gue bangun, maka gue tidak akan menyalahkan siapapun karna sakitnya.
Sudahkah kamu bertanya tentang bagaimana
dirimu menilai cocok tidaknya seseorang sebagai pasanganmu? Semoga saja tulisan
gue bisa sedikit menginspirasi. Atau mungkin ada yang tidak setuju dengan
poin-poin yang gue tuliskan. Gue selalu terbuka atas kritik dan saran.
Terima kasih sudah membaca..
0 comments