#GERUTU
Oktober 28, 2020Bertahun-tahun gue mencaritahu apa yang gue inginkan, dan sampai detik ini belum ada jawabannya. Waktu kecil, rasanya mudah sekali merangkai mimpi, semua terasa seperti apa yang kita ingini sudah ada digenggaman dan gue hanya tinggal menunggu waktu saja. Waktu dimana saat usia gue sudah cukup untuk bekerja dan menjadi orang dewasa yang bebas.
Tapi faktanya, sekarang ketika gue sudah dewasa, gue justru kehilangan arah dan tidak tahu tujuan. Semua mimpi tinggi yang dahulu selalu gue sebut, perlahan seperti mulai tenggelam dan bahkan terkubur rata didalam tanah.
Banyak hal yang mulai menjadi pertimbangan untuk melakukan sesuatu, meskipun gue tahu betul bahwa
"Keberanian untuk mewujudkan sesuatu bukan dilihat ketika kita mampu melakukannya, tapi justru saat kita merasa tidak mampu namun tetap memutuskan untuk tetap melangkah maju dan mewujudkannya".
Gue menyadari kalau ternyata kekurangan gue adalah Tidak Memiliki Keberanian. Keberanian untuk memulai seperti apa yang orang-orang sukses miliki, gue bahkan tidak cukup berani untuk menentukan rencana kecil gue.
Gue terlalu mengandalkan jargon gue, "Just let it flow". Terdengar seolah gue tidak pernah menginginkan apapun di dunia, dan merasa apa yang dunia berikan bukanlah apa-apa. Tapi gue sadar, jika gue tidak menjadi apa-apa di dunia, bagaimana gue bisa menjamin diri gue akan mendapatkan hal-hal yang banyak orang impikan dari hidup kekal abadi di Akhirat, dengan semua fasilitas enak yang Tuhan berikan.
Bahkan gue bukan orang baik yang Dharmawan, gue tidak lebih dari orang yang hanya "Numpang Hidup", ya mungkin sedikit seperti parasit.
Merasa tidak memiliki harapan dan kekuatan, namun tetap percaya bahwa semua akan baik-baik saja. Disaat tertentu, gue merasa menemukan passion yang diri gue miliki. Dan disaat yang sama pula gue merasa passion gue bukan apa-apa dan tidak bisa gue andalkan. I don't know what i want!
Terkadang gue merasa seperti menulis adalah hal yang bisa gue andalkan untuk bertahan hidup, gue berangan untuk bisa menjadi penulis, membuat buku, menulis script. Namun setalah gue membuka mata lebih besar lagi, pada akhirnya gue dapat melihat sebuah fakta bahwa karya-karya para pesaing gue jauh lebih Wah daripada tulisan gue yang tidak ada apa-apanya, tulisan gue yang hanya berisi sebuah curahan dari pikiran yang telah lama bersarang dikepala.
Kemudian gue mulai mengalihkan diri gue untuk menggali potensi lain yang mungkin tersimpan, mendalami beberapa hal dan setelahnya gue berdiskusi panjang dengan diri sendiri, kemudian barulah gue menyadari bahwa gue juga suka menggambar dan menghitung. Setelah itu gue baru mulai meyakinkan diri untuk mencoba kuliah di jurusan yang gue minati, bermodalkan hobi gambar dan menghitung, gue yakin gue akan mampu menjalaninya. Lagi-lagi fakta membuktikan, baru 2 semester yang gue jalani, gue sudah merasa tidak akan bisa bertahan di bidang ini.
Hopeless..
Sekarang gue tidak tahu ingin apa, sejauh ini yang gue lakukan hanya melakukan apapun yang diri gue inginkan. Jujur, gue lebih suka bekerja di industri kreatif, tapi gue terlalu sibuk untuk memikirkan,
"Bagaimana kalau ide gue terlalu naif?"
"Bagaimana kalau orang-orang menganggap gue aneh?"
"Bagaimana kalau konten gue ga diterima dan dijudge orang-orang?"
Yang terparah adalah "Bagaimana kalau gue ga bisa konsisten dan justru merasa bosan (lagi)?"
Seperti yang udah-udah, gue selalu berhenti ditengah jalan. Iya, gue orang yang sering merasa bosan karena tidak suka melakukan aktifitas yang terlalu monoton. Jujur, gue pun menyadari bahwa gue terlalu overthinking dan terlalu meremehkan diri gue sendiri, tapi itulah faktanya.
Sebelumnya gue pingin minta maaf jika tulisan gue ini berunsur negative vibes banget, tapi inilah keresahan yang sedang gue alami beberapa bulan terakhir ini.
Dihampir setiap malam, yang gue pikirkan hanya "Gue mau ngapain lagi besok?"
Orang tahu bahwa gue tipe orang yang sulit untuk membuka diri, gue sulit mengekspresikan apa yang gue rasakan, dan bahkan semua orang memandang gue sebagi orang yang terlalu santai.
Kalau di kepala kalian terlintas pertanyaan "Maksudnya terlalu santai bagimana?"
Let me tell you some story..
Awalnya gue juga bingung, kemudian gue mulai bertanya apa yang salah dengan diri gue?
Saat SMA, gue pernah dibelikan hp sama bokap sebagai hadiah ulang tahun gue, dan jujur saat itu gue mintanya sedikit memaksa sama bokap. Pada akhirnya, setelah lewat beberapa bulan dari hari ulang tahun gue, bokap baru ngasih hp itu. Gimana sih perasaan lo kalau dikasih barang yang udah lo dambakan banget selama beberapa bulan terakhir? Pasti senang dan bersyukur banget dong..
Long story short, baru sekitar 4 bulan gue pake hp itu dan tanpa sengaja gue menghilangkannya. Hp gue hilang dikelas, dan gue yakin yang ngambil hp gue ga lain dan ga bukan ya orang-orang disekitar gue itu juga. Langsung aja gue nangis panik gitu ke ruang guru buat minta tolong dibantu mencari hp gue.
Btw, sampai sekarang hp gue tidak pernah ketemu lagi, semoga kamu tenang di alam sana ya, love you.
Dan kalau kalian pikir gue akan nangis terus menerus saat itu, IYA. Tapi setelah gue merasa nangis karna panik itu sudah dibatas lebih dari cukup, gue kembali bersikap normal lagi, seperti tidak ada masalah. Iya, gue sudah bisa kembali tertawa bersama teman-teman gue, ya walaupun di lubuk hati terdalam, gue masih mikir akibat yang terjadi setelah gue kehilangan hp, yang ga lain ga bukan "pasti gue bakal habis diomelin sama mama papa dirumah nanti."
Tapi semua pikiran itu gue kesampingkan dulu karena gue lebih mikirin, "Gue belum di rumah, ga ada orang tua gue, yaudah gue puas-puasin ketawa dulu aja. Supaya pas diomelin ga terlalu deg degan"
Iya, inilah gue! Meskipun terlihat santai, pikiran gue ga pernah santai, ga pernah bisa lebih tepatnya. Sampai temen gue bilang "Lo aneh ya, bukannya sedih kek, panik kek, ini malah udah biasa aja. Bisa ketawa-ketawa lagi, gue jadi lu udah panik sih."
Selain cerita diatas,banyak contoh-contoh lain yang membuktikan bahwa gue tipe orang yang akan terlihat teramat sangat "Bodo Amat" pada masalah.
Mereka tidak pernah tau kalau gue sering merasa cemas dalam diam, dan blog ini lah tempat gue mencurahkan segala hal yang terpendam dalam pikiran. Ya begitulah sekiranya sifat gue, terlihat biasa saja, padahal lagi banyak beban di pikiran..
0 comments