Toxic Shock Syndrome (TSS)
Oktober 17, 2020Mungkin banyak dari kalian yang masih asing dengan TSS atau Toxic Shock Syndrome, gue pun baru tau tadi setelah melihat sebuah postingan di instagram. Langsung aja gue cari dan baca artikel terkait tentang TSS tersebut, gue gabisa jelasin soal TSS ini secara mendetail karena gue pun bukan ahlinya (takut salah menjelaskan). Tapi gue mau menjelaskan sedikit tentang apa yang gue baca dan gue pahami setelah ngeriset beberapa artikel yang tersedia.
Toxic Shock Syndrome (TSS) adalah keracunan yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) atau Streptococcus yang dapat mengancam nyawa. Bakteri ini masuk melaui luka yang ada di daerah tubuh kita, kemudian masuk ke aliran darah dan berkembang biak, lalu menimbulkan racun untuk tubuh kita. Bakteri ini banyak terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. TSS ini termasuk dalam kategori penyakit langka.
Untuk mengetahui apa kita terkena TSS atau tidak, kenali gejalanya seperti :
- Demam tinggi (mencapai 39 derajat celcius)
- Sakit Kepala, meriang, sakit tenggorokan, batu.
- Otot terasa kaku
- Diare, Mual dan Muntah
- Tekanan darah rendah
- Mata, Lidah dan Bibir merah
- Kejang-kejang, sulit bernapas
- Ruam dikulit menyebar, seperti luka bakar
TSS ini banyak menyerang wanita yang sedang menstruasi dan menggunakan tampon, meskipun kasusnya sangat langka. Cara mencegahnya cukup mudah, yakni dengan mengganti tampon dan pembalut secara berkala setiap 4-8 jam sekali.
Untuk kasus lain, penyebabnya dari luka di tubuh yang tidak dirawat dengan baik (terinfeksi). Maka dari itu, saat ada bagian tubuh yang terluka seperti terkena benda tajam atau luka bakar, rawatlah dengan baik luka tersebut. Jangan lupa untuk mencuci tangan sesering mungkin, untuk mengurangi bakteri di tangan.
Dan penanganan utama saat terkena TSS, haruslah segera dibawa ke UGD secepat mungkin. Meskipun perbandingannya adalah 1:100.000 kasus, bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?
TSS ini tidak hanya menyerang wanita, namun juga bisa menyerang pria.
Gue juga baca ada satu kasus yang pernah dialami oleh seorang gadis 13 tahun di Australia. Usut punya usut, gadis yang bernama Jemma Louise-Roberts mengalami TSS dan telat ditangani.
Jadi kisahnya begini,
Jemma adalah seorang gadis kelahiran Australia yang suka membantu dan murah senyum. Jemma smemiliki hobi yaitu renang, ia mempunyai mimpi yakni suatu hari ingin mengajar renang pada anak-anak yang lebih kecil. karena hobinya adalah renang, suatu hari Jemma menggunakan tampon agar tidak menganggu aktifitasnya saat renang.
Suatu hari, Jemma dan keluarganya pergi berlibur, namun kondisi Jemma sedang tidak baik, ia mengalami diare dan muntah. Saat ke dokter, Jemma di diagnosis mengalami sakit perut yang disebabkan oleh virus. Akhirnya, Jemma dibawa kembali pulang.
Namun kondisinya semakin memburuk, keluarga Jemma kembali membawanya ke Rumah Sakit. Saat pemeriksaan kedua itulah baru di ketahui bahwa Jemma terkena TSS yang diakibatkan oleh bakteri dari pemakaian tampon, namun dikarenakan penanganan yang terlambat, nyawa Jemma pun tidak tertolong.
Jemma menghebuskan nafas terakhir akibat pendarahan di otak, gagal jantung dan paru-paru. Tes darah Jemma juga mengungkapkan adanya bakteri staphylococcus, yakni bakteri yang sering menjadi penyebab TSS.
Kepergian Jemma membuat ibuya sangat terpukul, maka dari itu ibunya membagikan kisah Jemma untuk meningkatkan kesadaran orang-orang, khususnya wanita dalam kebersihan penggunaan tampon dan pembalut.
Aaron Glatt, MD, juru bicara Infectious Diseases Society Of Amerika berkata, "Pada dasarnya Tampon aman digunakan. Tapi hindari tampon yang berdaya serap tinggi, karena wanita cenderung memakainya lebih lama."
Ini cukup menyadarkan gue yang suka banget pake pembalut berdaya serap tinggi, karena gue pikir lebih simple dan ga akan repot mengganti pembalut setiap jam, apalagi buat orang kayak gue yang suka beraktifitas diluar ruangan.
Semoga dari kasus Jemma, kita semua bisa lebih peduli dengan kesehatan diri kita. Pesan ini tidak hanya untuk perempuan, namun untuk siapa saja yang membaca. Jikalau kalian sedang mempunyai luka bakar ditubuh, luka akibat goresan benda tajam, ataupun luka bekas gigitan serangga, mohon dijaga dan dirawat dengan baik, agar lukanya tidak terinfeksi bakteri.
Be health aware guys!
0 comments