Victoria Secret dan Perempuan
Juli 11, 2021Gue bingung mau dimulai darimana membahas isu yang lagi hangat ini. Karena seinget gue, beberapa minggu lalu gue baca berita soal Victoria Secret (VS) mengganti modelnya menjadi "Perempuan yang lebih realistis". Dan saat gue baca itu, kolom komennya dipenuhi dengan dukungan netizen, karena standard kecantikkan baru yang diterapkan terlihat lebih manusiawi. Dan menurut gue itu juga ide bagus, karena isu beauty standard yang mulai merebak di sosial media sejak beberapa tahun terakhir sedikit banyak pasti sangat mempengaruhi industri fashion. Pastinya VS juga harus berinovasi demi memenuhi kebutuhan konsumen dan untuk menyesuaikan perkembangan zaman saat ini, tentu fungsi inovasi tersebut merupakan salah satu bentuk upaya VS juga dalam "mempetahankan eksistensi brand".
Terus bagimana nasib VS Angel? Menurut berita yang ada, para Angel dipensiunkan. Ya tentunya keputusan yang VS ambil bukan perkara mudah, karena para Angel sedikit banyak telah membantu VS dalam mempromosikan produk-produknyanya dengan baik selama bertahun-tahun.
Akan tetapi jika kita menengok kebelakang dan melihat beberapa brand terdahulu yang sungkan untuk berinovasi, sudah dipastikan brand tersebut akan tenggelam dimakan zaman, seiring bertambahnya pesaing yang lebih fresh dan lebih memenuhi kebutuhan konsumen. Maka dari itu berita pergantian model VS memang cukup mengguncang industri Fashion dan diri gue sendiri tentunya, karena gue merupakan salah satu penikmat fashion show VS dihampir setiap tahunnya sewaktu gue SMA. Gue juga sempat mengidolakan beberapa Angel disana, tapi apa boleh buat?
Meskipun banyak netizen yang mendukung beauty standard baru yang diterapkan VS, tapi ada juga yang menganggap ini bukan berita bagus. Bahkan salah satu netizen mengungkapkan kekecewaannya melalui instagram story pribadinya, yang tentu opini tersebut direspond kurang baik oleh netizen yang pro dengan keputusan VS.
Manusia memang bebas berekspresi dalam mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain, tapi ada baiknya jika pendapat yang dilontarkan dikemas dengan bahasa dan cara yang juga dapat diterima orang lain. Sugar coating tidak selalu buruk kok, tergantung penggunaannya terhadap siapa yang menjadi lawan bicara kita. Kalau diri kita bisa menerima 'keterusterangan' yang orang lain ucapkan tentang diri kita, belum tentu orang lain bisa menerima itu juga. Jangan menyamaratakan prinsip diri sendiri kepada orang lain. Jika memang pendapat kita tidak sejalan dengan pola pikir orang lain, bukankah seharusnya kita sudah harus siap untuk menerima perbedaan dalam pendapat tersebut?
Lagsung ke story awal mula gue ke trigger pada topik ini, ada seorang pengguna internet yang mengungkapkan kekecewaannya dengan konsep baru yang digaet VS dalam promosi produk barunya. Dan model-model tersebut tentunya perempuan dengan beauty standard yang lebih realistis. Ada yang berkulit gelap, ada transgender, ada yang bertubuh besar, ada yang struktur kulitnya ga rata, ya intinya lebih realistis lah. Dibanding para Angel terdahulu yang bertubuh tinggi semampai layaknya model pada umumnya, dan berwajah seperti boneka, model baru ini jauh berbeda dari standard VS terdahulu. Bahkan sangat bertolak belakang.
Inilah yang membuat mbaknya (sebutan gue selanjutnya buat this person) merasa aneh dan kurang dapat menerima. Tapi yang disayangkan dan mencuri perhatian netizen terutama para SJW adalah, dalam menyampaikan opini, si mbaknya mengatakan bahwa model VS yang baru terlalu "Buriq". Bagi gue, itu merupakan kata yang tidak pantas dilontarkan kepada orang lain. Malu aja gitu kalo masih punya sudut pandang kuno, "kalau cantik itu harus langsing, body guitar spanyol, kulit putih bercahaya"
Lagipula, siapa sih yang ga mau punya badan sebagus para VS Angel? gue juga mau kali karena itu naluri perempuan untuk bisa terlihat cantik dimata orang lain. Tapi bukan mereka ga cukup berusaha untuk bisa seperti para model, tapi apa daya ga semua orang terbiasa dengan diet dan olahraga ekstream seperti apa yang umumnya model-model lakukan. Kata Buriq yang mbaknya maksud itu soal kulit, wajah, tubuh atau apa? Lagipula kan seharsunya mbaknya sadar kalau setiap manusia dilahirkan dengan kondisi yang berbeda-beda, kenapa sih mbaknya bisa mudah body shaming seseorang yang bahkan tidak ia kenal dengan baik? Please educate yourself before you create your own opinion. Apalagi sampe dipublish ke internet.
::::::::::INTERMEZZO::::::::::
Kurang lebih, sebulan lalu gue nonton video Gita Savitri tentang "Male Gaze". Tentang bagaimana sudut pandang pria terhadap wanita yang didefinisikan di industri perfilman hollywood. Selama ini, gue menganggap itu adalah sebagian dari scene aja, namun ternyata tidak. Adegan yang memamerkan tubuh perempuan tersebut merupakan salah satu daya tarik untuk memuaskan mata pria ysng menontonnya.
Tidak terlalu jauh dari industri film, industri fashion dan produk kecantikkan yang memiliki nama besar juga masih banyak di-rajai oleh kaum pria. Itu mengapa, standard kecantikkan di industri tersebut mengharuskan perempuan berupa bidadari untuk bergabung dalam mempromosikan produknya. Jadi, bisa dikatakan bahwa tubuh sempurna yang ditampilkan sedikit banyak adalah bentuk bagaimana laki-laki mendefinisikan perempuan, bukan bentuk perempuan dalam wujud nyatanya.
Lanjut ke topik---
Karena apa yang VS lakukan saat ini adalah bentuk usaha mereka untuk tetap bisa bersaing dengan brand lain, maka keputusan yang mereka ambil memang keputusan yang tepat, berhubung tidak semua wanita di dunia ini memiliki tubuh proposional seperti beauty standard yang menjadi konsep VS selama ini.
Dan karena isu kesejahteraan perempuan dan eksistensi perempuan sedang sangat diperhatikan belakangan ini, Feminis dan SJW sangat berupaya untuk mematahkan stigma tersebut. Untungnya untuk siapa? kesejahteraan bersama tentunya. Jadi, semisal kita tidak cukup berani untuk speak up tentang isu tersebut, akan lebih baik jika kita terutama kaum perempuan untuk tidak membuat tugas "mereka" semakin berat karna harus turut melawan kelompok dari gendernya sendiri.
Memang betul, pede itu harus dan perlu banget. Congrats!! dari gue buat kalian para perempuan yang sudah bisa mengatasi rasa minder, insecure, dll. Tapi tidak semua orang bisa berproses secepat apa yang kalian lalui untuk menerima diri sendiri, menerima kekurangannya, being self love dan menerima masa lalunya yang mungkin sering dibody shaming or bullying.
Sebagai manusia yang notabanenya adalah makhluk sosial, ada baiknya untuk kita bisa saling mendukung orang lain dalam kebaikkan dan menyebarkan hal-hal positive yang ada disekitar kita.
0 comments