My Personality - INFJ

Juli 12, 2021

Personality merupakan gambaran perilaku pribadi seseorang. Personality sangat diperlukan dalam bersosialisasi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Personality pun memiliki banyak macamnya, bisa dianggap baik atau postif dan bisa juga dianggap buruk atau negatif. Tergantung dari sudut pandang seperti apa seseorang melihat personality tersebut.


Buat gue pribadi, pesonality sangat dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana karakter seseorang. Menurut MBTI, personality seseorang digolongkan menjadi 16 tipe yang berbeda. Cara mengetahui kamu masuk ke dalam golongan personaity seperti apa, MBTI menyiapkan sebuah test online gratis di internet. Caranya tinggal ketik aja di search engine "16prsonality test", nanti keluar dipaling atas web test MBTI. Gue sendiri sudah berkali-kali melakukan test tersebut, sejak 2017-2021 minimal setahun sekali gue test.





Dari 2017-2019 hasilnya selalu sama, iya gue INFJ (Introvert, Intuition, Feeling, Judging), tapi 2020 kemarin gue nyoba test hasil gue berubah. Jujur gue lupa jadi apa, tapi di 2021 ini gue nyoba test lagi. Dan hasilnya balik ke INFJ. Gue ga paham sih kenapa bisa berubah di 2020, apa testnya berpengaruh juga dengan kondisi hati dan pikiran yang sedang gue rasakan. Gue sih menyimpulkannya seperti itu.


Semenjak gue tau tipe personality gue adalah INFJ, gue jadi sering mencari tau apa itu INFJ. Sedikit banyak dengan apa yang gue baca di internet, memang tipe personality ini cukup menggambaran apa yang gue rasakan. Dan seperti apa sih orang dengan tipe kepribadian INFJ itu? 


*Gue ga akan jelasin apa yag artikel lain gambarkan tentang INFJ, tapi gue akan nyebutin apa aja yang gue rasakan sebagai INFJ sedetail yang gue bisa. Jadi kalau mau membandingkan dengan artikel lain, boleh aja..

Seperti namanya, of course gue introvert. Se-introvert apa gue? coba baca artikel gue yang ini : -Introvert-. Walaupun ga introvert banget, bahkan terkadang gue merasa kalau gue adalah ambivert. Tapi  presentase introvert gue selalu lebih besar daripada ekstrovertnya.


Gue juga sering kesulitan mengekspresikan emosi. Ketika gue merasa senang, sedih, kecewa, marah dan bahagia, ekpresi gue cuma 2. Antara meledak-ledak karna senang atau marah, bisa juga cuma diam like nothing happened. Dan cara terbaik gue untuk mengungkapkan apa yang tersimpan di benak dan perasaan adalah dengan menulis. Karna mulut gue sering membungkam semuanya, tapi tidak dengan jari gue. Mereka yang akan mengatakan dengan jujur tentang apa yang gue rasakan.


Sering kali orang salah paham dengan gue, banyak dari mereka mengira bahwa gue tipikal orang yang cuek. Seperti yang gue sebutkan di point sebelumnya, gue sulit mengekpresikan perasaan dan itu bukan berarti gue cuek. Bahkan gue sering merasa buruk ketika ada seseorang yang melontarkan kritik tajam tentang gue. Bisa dibilang gue orang yang sensitif.


Gue hampir selalu menggunakan intuisi saat mengambil keputusan, beberapa orang menyalahkan kebiasaan gue ini. Katanya "Intuisi ga sealu benar!!", tapi menurut gue intuisi membuat diri gue merasa sudah membuat keputusan terbaik. Itu kenapa gue sangat mengandalkan intuisi, dan benar aja bahwa intuisi gue jarang salah.


Saking randomnya, gue gatau point yang gue sudah sebutin diatas termasuk nilai positif atau negatif, intinya itu yang gue rasakan. Baiklah mari kita lanjutkan..


Gue hobi ngobrolin hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan daripada sekadar basa basi. Bukan berarti gue ga pernah basa basi, tapi memang gue lebih suka obrolan yang menjurus ke Deep Talk. Ini kenapa orang suka salah menilai diri gue, tidak sedikit orang menilai gue sebagai orang yang kurang ramah.


Tapi jangan salah, gue juga tipe orang yang dapat mengerahkan segala energy yang gue punya untuk bisa membantu orang-orang disekitar gue. Gue bukan tipikal orang yang kalo bantu setengah-setengah, karna kalau bisa dituntaskan kenapa harus menggantung? Sifat gue ini seringkali dimanfaatkan orang lain, tapi gue tidak pernah mempermasalahkan hal itu karna selama gue masih bisa bantu pasti akan gue bantu.


Kata orang, gue mempunyai wawasan yang cukup baik. Karena bisa nyambung diajak ngomongin apapun, gue sendiri ga tau ini benar atau hanya pujian belaka. Tapi, jujur memang rasa ingin tahu gue untuk segala hal itu cukup tinggi. Apapun yang bikin gue bertanya-tanya, pasti langsung gue cari tau jawabannya. Rasa penasaran ini mungkin lambat laun menjadi kebiasaan pada diri gue untuk tidak mudah percaya dengan suatu hal yang terjadi. Dan kebiasaan berpikir kritis pun akhirnya berbuah baik bagi gue, karna gue jadi punya pengetahuan yang bermacam-macam.


Ambisius. Gue juga ga inget apa pernah menceritakan tentang sebetapa ambisiusnya gue dulu di blog gue atau ga? Yang jelas, gue sangat ambisius. Ketika gue menginginkan sesuatu, maka gue akan bekerja keras dan berusaha maksimal untuk menggapainya. Dan gue akan merasa sangat kecewa  bahkan bisa sampe nangis bombay kalau apa yang gue inginkan tidak berhasil gue dapatkan.


Mudah merasakan emosi yang orang lain rasakan. Ini salah satu hal yang selalu buat gue marasa capek. Saat melihat ekspresi diwajah orang lain, gue seringkali tenggelam dalam perasaan yang orang itu sedang rasakan. Apalagi kalau ada orang yang memilih gue sebagai tempat mereka bercerita, kebayang seperti apa lelahnya gue menyerap semua emosi yang mereka curahkan? Makanya gue mudah menangis, bahagia, marah hanya karena emosi orang-orang disekeliling gue, padahal mood gue lagi baik dan  normal aja. Sedangkan disatu sisi, gue sering kebingungan menelaah perasan gue sendiri. 


INFJ dijulukki sebagai The Advocat karena seringkali lebih dapat merasakan emosi orang lain daripada emosi pada dirinya sendiri, dan i said 'iya itu betul!'

 

Ohiya, terkadang gue juga suka terhanyut dalam imajinasi. Biasanya gue mengandalkan imajinasi saat gue merasa kesepian atau butuh teman bicara tapi sedang tidak ingin bertemu orang lain. Imajinasi merupakan hal yang paling gue sukai, karena saat berimajinasi gue bisa menjadi apapun yang gue mau. Bahkan seringkali gue terhanyut dalam imajinasi yang gue bangun sampai lupa dengan sekitar. Beberapa kali gue ketahuan lagi ngomong sendiri di depan cermin, dan gue bisa menghabiskan waktu yang lama antara 1-3 jam ketika sedang asyik berimajinasi.


Selain berijinasi, gue juga sering berekspektasi tentang suatu hal atau seseorang. Tapi ketika realita mematahkan ekspektasi gue, lagi-lagi gue merasa dikecewakan. Padahal semua hanya berasal dari pikiran gue sendiri.


Gue juga ga suka terkonfrontasi, menurut gue itu cuma buang-buang waktu dan tenaga. Lagi pula, perdebatan yang memicu permusuhan hanya bikin gue semakin pusing. mending gue ngalah dan menghindari hal sia-sia tersebut. Apalagi gue tipikal orang yang keras kepala, perdebatan hanya akan membuat gue semakin kesal. Jadi hal-hal seperti itu sebisa mungkin akan gue hindari.


Sulit dipahami. Mood gue berubah-ubah dengan sangat drastisnya di satu waktu, dan terkadang orang terdekat gue kewalahan menghadapi situasi ini. Disatu sisi gue kesulitan dalam menjelaskan apa yang sedang gue rasakan. Dan gue yakin, orang-orang pasti sebel ketika gue udah bersikap seperti ini. Karena gue sedang menjelma menjadi monster betina yang menyebalkan.


Terakhir, Pikiran gue selalu ramai. Entah memikirkan apa, tapi gue seringkali kesulitan tidur dimalam hari. Biasanya orang menyebut ini sebagai overthinking. Iya, gue bisa memikirkan banyak hal, mulai dari hal kecil sampai ke makna-makna kehidupan. Kadang sebelum tidur gue sering mengulang ingatan lama dan mengevaluasi tindakan apa yang udah gue lakukan ke orang lain.


Kalau dalam menjalin hubungan, gue selalu berusaha mencari tau prinsip hidup seperti apa yang pasangan gue miliki. Karena menurut gue, mustahil menyatukan prinsip yang bertolak belakang dalam satu atap yang sama. Itu jelas akan menimbulkan perdebatan-perdebatan kecil yang memicu pertengkaran. Maka dari itu, gue selalu mencoba mengenali pasangan secara personal. Intimasi dan dukungan secara emosional juga menjadi hal utama yang gue butuhkan dari pasangan, tak lupa kejujuran, keaslian, dan ketulusan juga menjadi sifat yang paling gue sukai. Gombal, basa basi, atau jenis flirting lainnya bukanlah hal yang bisa gue terima.


Kurang lebih seperti itulah gue, personality yang katanya "Langka" dan jarang dimiliki orang lain. Gue juga ga tau kenapa gue bisa menjadi INFJ, tapi setelah berkali-kali test dan begitulah hasilnya. Dengan tulisan ini, gue berharap orang lain bisa lebih mengerti personality gue dan para INFJ lainnya. Terima kasih sudah mampir di blog ini :)

You Might Also Like

0 comments

EVERY CLOUD HAS A SILVER LINING